Bagaimana Makna Khalifah Menurut Kaidah Bahasa Arab?

khalifahislamsaatini
3 min readJan 29, 2021

--

Makna Khalifah Menurut Kaidah Bahasa Arab, Pertanyaan ini yang paling banyak dicari orang ketika mengetik di pencarian google, mozila dll yang memiliki mesin pencarian.

Photo lima khalifah islam ahmadiyah, dari kiri ke kanan Hz. Mirza Hakim Nuruddin ra., Hz. Mirza Basyiruddin Mahmud ahmad ra. ,Hz. Mirza Nasir Ahmad ra., Mirza Tahir Ahmad (rh)., Hz Miza Masroor ahmad (aba)

Bagaiamana Makna Khalifah Menurut Kaidah Bahasa Arab?

Khalifah (bahasa Arab: خَليفة‎; khalīfah) adalah gelar yang diberikan untuk penerus Nabi Muhammad dalam kepemimpinan umat Islam. Wilayah kewenangan khalifah disebut kekhalifahan atau Khilafah (bahasa Arab: خِلافة‎; khilāfah). Gelar lain yang juga melekat dengan khalifah adalah amīr al-mu’minīn (أمير المؤمنين) atau “pemimpin orang-orang yang beriman”, meski pada keberjalanannya, gelar ini juga disandang oleh pemimpin Muslim selain khalifah.

Sepanjang sejarahnya, peran khalifah dan bentuk kekhalifahan memiliki beragam corak yang sangat dipengaruhi keadaan politik dan keagamaan di masa tersebut. Dilihat dari latar belakang khalifah, kekhalifahan dibagi ke dalam empat periode: Kekhalifahan Rasyidin (632–661), Kekhalifahan Umayyah (661–750), Kekhalifahan Abbasiyah (750–1258 dan 1261–1517), dan Kekhalifahan Utsmaniyah (1517–1924).

Kekhalifahan dimulai seiring diangkatnya Abu Bakar sebagai pemimpin umat Islam tepat setelah meninggalnya Nabi Muhammad pada tahun 632. Abu Bakar dan tiga penerusnya, semuanya sahabat Nabi dan memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi Muhammad, dikelompokkan sebagai Khulafaur Rasyidin atau Kekhalifahan Rasyidin. Pemilihan keempat khalifah pertama ini didasarkan melalui musyawarah dan kepantasan pribadi calon sehingga Kekhalifahan Rasyidin kerap dipandang sebagai bentuk awal demokrasi Islam. (dikutip dari wikipedia).

Apa Pengertian Khalifah yang Sebenarnya dalam Islam?

Begini Penjelasan Khalifah yang disampaikan oleh Khalifatul Masih Ahmadiyah sebagai berikut.

Tentang Khilafah dalam Islam Oleh Para Khalifah Islam Ahmadiyah.

Kata Khilafah berarti suksesi atau penggantian, dan Khalifah adalah penerus seorang Nabi Allah yang tujuannya adalah melanjutkan tugas-tugas reformasi dan tarbiyat akhlak yang disemaikan oleh Nabi. Jamaah pengikut Nabi Allah terus memelihara akidah dan sunnah-sunnah di bawah berkat lembaga Khilafah selama Allah kehendaki. Allah berfirman di dalam Alquran:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذينَ آمَنوا مِنكُم وَعَمِلُوا الصّالِحاتِ لَيَستَخلِفَنَّهُم فِي الأَرضِ كَمَا استَخلَفَ الَّذينَ مِن قَبلِهِم

وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُم دينَهُمُ الَّذِي ارتَضىٰ لَهُم وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِن بَعدِ خَوفِهِم أَمنًا ۚ

يَعبُدونَني لا يُشرِكونَ بي شَيئًا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعدَ ذٰلِكَ فَأُولٰئِكَ هُمُ الفاسِقونَ

Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dari antara kamu dan berbuat amal shaleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu khalifah di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah orang-orang yang sebelum mereka ; dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang telah Dia ridhai bagi mereka ; dan niscaya Dia akan menggantikan mereka sesudah ketakutan mereka dengan keamanan. Mereka akan menyembah Aku, dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Aku. Dan barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang durhaka. (Q.S An-Nuur [24]: 56).

Hazrat Mirza Bashir Ahmad ra menulis:

Tuhan Yang Maha Kuasa melakukan segala sesuatu melalui kebijaksanaan dan pandangan ke depan, dan selalu memiliki alasan dan logika yang baik di baliknya. Menurut hukum alam, manusia hanya memiliki rentang hidup yang terbatas, namun tugas perbaikan dan pembinaan masyarakat membutuhkan waktu yang lebih lama. Jadi, Allah telah menegakkan sistem Khilafah setelah sistem Kenabian. Khalifah meneruskan dan menjalankan tugas Nabi. Benih yang disemaikan oleh Nabi dilindungi dan dipelihara oleh Khalifah sampai menjadi pohon yang kuat dan kokoh. Ini menunjukkan bahwa sesungguhnya Khilafah adalah cabang atau ranting dari sistem Kenabian, karena itulah Rasulullah saw bersabda bahwa setelah setiap Nabi berlalu, sistem Khilafah didirikan. (Selamat Datang di Ahmadiyah).

Sebagaimana Allah mengangkat seorang Nabi, Dia juga yang mengangkat seorang Khalifah. Dia memilih orang yang paling layak untuk menjadi seorang Khalifah, dan membimbing golongan mukmin yang bertakwa untuk mewujudkan Kehendak-Nya melalui suatu proses pemilihan Khalifah. Dengan demikian, mungkin tampaknya Khalifah dipilih oleh sekelompok orang bertakwa, tapi sebenarnya Kehendak Allah-lah yang membimbing jiwa mereka untuk memilih Khalifah Pilihan-Nya. Begitu seorang Khalifah terpilih, dia akan menjadi Khalifah seumur hidupnya sebagai bukti hidup dari Kehendak Tuhan.

Khilafah mengukuhkan kekuasaan Allah di bumi, dan Khalifah berjuang untuk menegakkan kekuasaan itu di dalam jamaah pengikutnya. Bagi orang-orang yang beriman, Khilafah adalah perwujudan Tauhid Ilahi, karena mereka memilih untuk menerima kekuasaan Ilahi melalui pribadi Khalifah. Orang-orang beriman mengambil bagian dari berkat Khilafah dengan memegang teguh iman dan amalan-amalan mereka, bersatu di bawahnya.

Sumber Ahmadiyah.id

khalifahsaatini google-site-verification: google5976c69146e287d4.html

--

--

khalifahislamsaatini
khalifahislamsaatini

Written by khalifahislamsaatini

Khalifah Islam saat ini | khalifah islam sekarang I khalifah islam yang pertama sepeninggal rasulullah adalah khalifah islam yang sangat tegas dan bijak

No responses yet